Minggu, 09 Mei 2010

Clodi vs Pospak

Karena kecantol sama popok kain a.k.a Clodi (cloth-diaper), ujung-ujungnya malah jadi ngebandingin si clodi dengan pospak (popok sekali-pakai). Berbekal hasil survey harga pospak di supermarket & segunung info dari para mommies di forum ini, akhirnya dicobalah bikin ilustrasi itung-itungan. Jadinya kira-kira seperti ini :

Pospak (disposable diapers) :
Newborn-baby ngabisin sekitar 12 diapers/hari (tahu teorinya sih dari sini). Saat usianya diatas 4 bulan, gantinya sekitar 3 jam sekali; so… sekitar 8 diapers/hari (termasuk kalau pup, pospaknya harus segera diganti). Dengan asumsi si anak lulus potty-training sekitar umur 2,5 tahun, didapat hitungan ini :

(12 diapers X 31 hari* X 4 bulan) + (8 diapers X 31 hari* x 26 bulan) = (1488) + (6448) = 7936 diapers needed (dengan asumsi sehari-harinya anak full pake pospak). Ada yang pernah bilang kalau pospaknya dipakai sampai menyerap-jenuh maka jumlah popok yang dipakai dalam sehari bisa kurang dari angka yg disebutin di atas… tapi gimana rasanya kalau kelamaan pakai popok yang basah-jenuh ? Risih ‘ngkali

Disini, harga pospak per lembarnya sekitar RM0.50. Jadi total uang yang dikeluarkan untuk beli pospak sampai anak lulus potty-training = (7936) x 0.50 = RM 3968… belum termasuk duit buat beli baby-wipes, disposal-system, disposable wetbags, serta krim ruam-popok.

(+) :
- Nggak perlu stress melihat gundukan popok kotor yang “menjerit” minta dicuci.
- Nggak perlu nguli nyuci popok; tinggal lepas, siram pup-nya, trus buang pospaknya.

(-) :
- Ehmm… duit hampir RM4000 habis untuk pospak saja, yang dipakainya relatif sebentar (apalagi kalo creeettt kena pup) trus dibuang. Iya sih, duit segitu banyak dibelanjakannya nggak sekaligus… tapi untuk belanja pospak, hukum yang berlaku adalah sedikit-sedikit lama-lama menjadi “bukit”.
- Secara psikologis, si anak jadi keenakan & nggak “belajar-risih” kalau popoknya sudah basah karena ompol (karena di kulit bokong, permukaan pospak terasa kering-kering aja saat dipakai, meski udah dipipisin berkali-kali).
- Di rumah pun harus disiapkan disposal-system (dan wetbags/kantong plastik untuk traveling) yang memadai, supaya bau popoknya nggak demek & menguar kemana-mana (meski sebelumnya segala sisa-sisa poop sudah dibersihkan).
- Oia, jangan lupakan pula kontribusinya dalam menambah gundukan sampah. Bayangkan kalau satu orang “memproduksi” 7000-an popok kotor dalam waktu 2,5-3 tahun… itu baru satu orang.

Popok -kain a.k.a CLODI (reusable cloth-diaper) :
Baca-baca di beberapa forum & situs tentang perpopok-kainan, newborn baby (sampai usia 3-4 bulan) butuh sekitar 3 lusin popok kain; bisa berupa popok tali, popok jadul-segi empat (flat-diapers), atau prefolds. Tarolah misalnya pakai flat-diapers; disini 1 lusinnya = RM25. Tiga lusin = RM 75. Di Jakarta, harga selusin popok kain bisa dapet lebih murah lagi.

Setelah pakai popok kain, sebaiknya didobel dengan diaper-cover. Disini selembar diaper-cover (yang rada bagusan) = RM 35. Newborn baby cukup punya enam diaper-covers ukuran S; 6 x RM35 = RM 210.

Kalau berat bayinya udah 3.5kg, udah bisa dipakein one-size pocket diaper (pocket-diaper), atau all-in-one diaper (AIO-diaper). Disini mayoritas merk AIO/pocket-diaper yang dijual adalah merk import. Beli satu pocket-diaper sudah dapat 2 inserts; rata-rata harga per popoknya = RM81. Menurut para frugal-mommies, minimal punya 10 set aja udah cukup. 10 pocket diapers + 16 inserts = RM 810.

Setelah usia bayi diatas 6 bulan, flat-diapers/prefoldsnya masih bisa dimanfaatkan jadi kain penyerap-ompol (soaker/booster) yang dipakai bersama one-size diaper covers. Disini, selembar one-size diaper cover dibandrol @RM 55. Kalau beli 4 = RM 220.

Jadi, total uang yang dikeluarkan untuk beli semua clodi ini : (75) + (210) + (810) + (220) = RM 1315. Oia, angka diatas belum termasuk beli baby-wipes, nappy-liners, serta nappies fasteners/snappies. Boleh juga sih pakai peniti… tapi takut aja si baby kecoblos peniti

Bandingkan RM 3968 dengan RM 1315. Kalau mau murah, bisa saja clodi-nya beli satu-satu dari berbagai merk. Bisa juga mengkombinasikan pemakaian clodi lokal dengan clodi import. Di Indonesia, harga selusin flat-diapers (popok jadul) ato alas ompol sekitar Rp.50.000,-. Selain dipakai bersama diaper-covers, popok jadul juga bisa dilipat-lipat menjadi insertnya pocket-diaper (tapi popoknya jadi agak tebal). Sistem popok jadul + diaper-cover ini lebih murah dibandingkan dengan pocket-diaper atau AIO diaper merk import. Clodi buatan Cina harganya lebih murah lagi; sekitar RM 35 perlembarnya, katanya sih versi murahnya clodi merk import dengan kualitas yang sebanding. Clodi buatan lokal juga murah-meriah : selembar popok + insert antara Rp. 60.000 – 85.000. Tapi kualitasnya bervariasi, sih… cocok-cocokan juga ya. Untuk kenyamanan si baby & keawetan usia popoknya, ambil asumsi pakai clodi merk import dulu-lah.

(+) :
- Irit, kalau dilihat pemakaian jangka panjang (dipakai sampai anak lulus potty-training & mulai pakai training pants).
- Kalo ntar punya anak lagi… clodinya bisa dilungsurkan & dipakai ulang, asalkan sebelumnya dirawat dengan “penuh kasih-sayang”
- Resiko kena diaper rash lebih sedikit karena popok yang basah bisa segera ketahuan & si anak akan “belajar-risih” dari rasa basah tersebut (ini menurut testimonial nyokap tercinta & para mommies lainnya)
- Memanfaatkan rasa “risih” ini, kalo kata nyokap sih akan lebih cepat melatih anak untuk potty-training. Popok kain juga breathable buat kulit bokong bayi.

(-) :
- Harus keluar banyak uang saat pertama kali beli popok, sehingga sekilas kelihatan boros.
- Harus rela “nguli” a.k.a rajin cuci popok. Mungkin deraan “nguli” + panik akan terasa menggila saat musim hujan.
- Kalo kata nyokap, sekalian melatih supaya nggak nunda-nunda kerjaan nyuci popok (Thanks, Bu… you read me like a book ).
- Karena sekarang banyak produsen popok yang bikin insert berdaya-serap tinggi, ortu juga harus rajin mengecek popok yang sedang dikenakan si bayi, apakah basahnya sudah jenuh atau belum (kalo nggak, ya sama aja kayak pake disposable diapers). Di situs ini juga disebutkan :

we recommend changing your baby’s diapers as soon as they are wet and/or dirty, rather than on some fixed schedule (for example, every 2-3 hours), because this method is healthier for your baby and makes potty training easier.

*****

Anyhoo… hitungan diatas hanya hitungan kasar, dengan mark-up dimana-mana, plus belum termasuk biaya iuran listrik, iuran air, sama duit beli detergen. Agak subjektif juga, karena berdasarkan situasi & kondisi gue (asumsi sampai 2 tahun kedepan bakal jadi SAHM, atau mungkin WAHM). Nggak pengen memaksakan idealisme ini, kok; hanya ingin berbagi informasi saja. Kalau ternyata ada yang senasib atau tertarik ber-popok-kain-ria… mungkin hitungan diatas bisa dijadikan bahan pertimbangan.

Yang perlu disadari juga, pemilihan antara memakai clodi atau pospak sebenarnya cocok-cocokan dengan kondisi ibu, kondisi bayi, dan tenaga “helper” yang tersedia. Disini tenaga “helper” yang legal tu muahalll (pakai “helper” ilegal memang lebih murah, tapi sangat-tidak-aman). Kalo lihat keadaan tersebut, banyak orang yang nyaranin gue untuk pake pospak… tapi jujur aja, agak sakit-ati saat membayangkan harus keluar duit RM 130-an/bulan hanya untuk beli pospak Maka saat memilih untuk ber-clodi-ria, gue sadar-sesadar-sadarnya kalau nanti bakal punya tambahan satu job-description baru (selain mengurus si baby) : mengurus segala cucian baju & popok bayi Insya Allah i don’t mind… ini memang plan-A kami. Sempat kepikiran juga akan beberapa plan-B… seperti kalau di bulan pertama usai melahirkan nanti gue kecapekan atau sakit, mungkin si baby dipakaikan pospak dulu. Kalau saat bepergian/dalam perjalanan jauh harus mengganti popok, mungkin nanti kami bakalan “cheating” pake’in pospak Kami pengen berusaha rutin semaksimal mungkin mempopok-kainkan si baby dan menggunakan pospak disaat-saat darurat aja. Alhamdulillah juga, sekarang jadi mensyukuri keputusan beli mesin cuci (daripada beli TV) saat dulu awal-awal pindah kesini. Iya sih, cuma mesin cuci top-loading, tapi yang penting digunakan dengan penuh-cinta. Nanti si mesin cuci akan sangat-sangat membantu pekerjaan nguli cuci-popok

Kemarin pas iseng-iseng mainan internet, dapat flyers dari sini tentang panduan cara mencuci clodi. Lumayan, ntar bisa di-print & ditempel di dinding dekat mesin cuci… buat contekan daripada si clodi tersayang berakhir dengan digiling pakai mesin pengering atau digilas di papan penggilasan Mohon do’a & semangatnya ya kawans, semoga kami mampu menjalankan “idealisme” popok-kain ini Semangaaatt !!

Sumber: AiniRumahHatiku.com

0 komentar:

Posting Komentar

Archive

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format
 

Designed by: Compartidísimo
Some images by: Scrappingmar